
Dementia…
Dementia…
Apa sih Dementia itu?
Aku suka banget dengan kata Dementia… why?
Sebenarnya nie Kata gak sengaja ketemu di kamus, dari cara penyebutannya keren & gak semua orang tau artinya, rata2 yang udah tau artinya biasanya karena udah tanya2 sama om / tante google huhuhu…
Artinya sendiri kurang lebih sangat2 unik, ya aku nganggap’nya unik.
Sebelum Pake Dementia, dulu aku pake nick Ap0calyp5e (apocalypse = kiamat, doom, judgement) what a cool a gothic name.
Tapi belakangan entah karena dorongan ke’depresi’an…gothic berubah menjadi kegilaan yang nikmat… masih lah ada hubungannya dengan gothic, tapi lebih ke penyakit di otak. Hohohohoho...
Let say, I choose name based on what I like most and what I feel deep inside but not much effect in my own life. Just like I have my other personality beside me that deep buried inside me. Or maybe this is what I feel, dengan kata lain yang aku sukai ini adalah deteksi awal dari yang sebenarnya akan aku alami??
aku senang dengan kata Dementia hanya bermodalkan tau artinya adalah kegila'an / pshycotism karena Depresi, dan selanjutnya...ternyata artinya lebih banyak lagi dan semakin mirip2 keadaan aku klo sedang gak sehat otaknya hahahaha....
Link : http://en.wikipedia.org/wiki/Dementia --> data dari wikipedia
Hmm…
And guess what…
Aku kok terkadang merasa Dementia tuh bener2 sedang aku alami :P
Klo melihat dari link --> http://www.kamusilmiah.com/kesehatan/demensia-pada-usia-muda-dan-produktif/
Aku ambil garis besarnya aja yah...
Karakteristik Penderita
1). Pada umumnya mereka masih aktif bekerja saat diagnosis dinyatakan dan masih memiliki tanggung jawab atas anak dan keluarga.
2). Secara fisik mereka adalah orang yang fit dan aktif. Jarangnya kasus demensia pada tingkat usia ini membuat mereka tidak bisa menerima mengapa demensia harus mereka derita.
Tanda dan Gejala
1. Menurunnya daya ingat adalah tanda penting dari demensia.
Respon yang muncul dapat berupa panik berlebihan, menyalahkan orang lain.
2. Penderita demensia pada usia muda yang masih aktif bekerja seringkali melakukan kesalahan dalam jadwal kerja. Sekalipun tertulis dalam agenda. Hal ini sangat mempengaruhi performance kerja.
3. Gangguan orientasi waktu dan tempat seringkali dialami oleh penderita demensia. Ketika demensia terjadi mereka dapat dengan tiba-tiba terlupa kemana mereka akan pergi dan sedang berada dimana saat itu, terkadang mereka tersesat di jalan yang setiap harinya mereka lalui. Hal ini tentu sangat berbahaya mengingat mereka sedang mengemudi mobil di jalan raya yang ramai
4. Ketidakmampuan menyusun kata menjadi kalimat yang benar, menggunakan kata yang tidak tepat untuk sebuah kondisi, mengulang kata atau cerita yang sama berkali-kali juga adalah tanda dari demensia.
5. Ekspresi yang berlebihan juga ditunjukkan oleh orang dengan demensia. Mereka akan menangis berlebihan saat melihat sebuah drama televisi, begitu pula akan marah besar pada kesalahan kecil yang dilakukan orang lain. Penderitapun kadang tidak mengerti mengapa perasaan-perasaan tersebut muncul seperti: rasa takut dan gugup yang tidak jelas penyebabnya
Pencegahan
Sampai dengan saat ini demensia belum dapat disembuhkan, pengobatan dan perawatan yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi tanda dan gejala serta mengoptimalkan kemampuan yang masih dimiliki, hal ini diharapakan dapat menurunkan laju kerusakan otak yang dialami penderita demensia.
Hal yang dapat kita lakukan untuk menurunkan resiko terjadinya demensia diantaranya adalah :
1. Dengan menjaga ketajaman daya ingat dan senantiasa mengoptimalkan fungsi otak.
2. Mengoptimalkan fungsi otak dengan membaca buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya dilakukan setiap hari.
3. Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan aktif salah satunya dapat dengan memperdalam ilmu agama.
4. Mengurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap relaks dalam kehidupan sehari-hari dapat membuat otak kita tetap sehat.
----------------------------------
Bandingkan dengan yang aku ambil dari Link : http://www.wikimu.com/News/Print.aspx?id=7524
Ada banyak faktor yang dapat membuat mengapa orang muda jaman sekarang banyak lupa dan ternyata jika ditilik lebih teliti, faktor psikis merupakan faktor penting.
Memori kita memiliki 4 derajad, yaitu
- memori segera,
- jangka pendek,
- jangka sedang dan
- jangka panjang.
Otak kita bertugas menjadi filter untuk setiap info yang masuk, mana yang akan masuk ke arah memori derajad lebih tinggi yaitu memori jangka panjang. Kebanyakan aktivitas kita yang dilakukan secara terburu-buru hanya sempat mengisi lubang memori segera atau jangka pendek dan ketika kesibukan lain mengisi kepala kita maka filter otak akan menyaring dan membuangnya. Hanya hal-hal yang berkesan, masuk dengan konsentrasi dan minat tinggi serta sering diulang-ulang yang dapat mengisi memeori jangka panjang. Dan itulah masalahnya mengapa kita mudah lupa akan hal-hal sederhana dalam keseharian kita, karena kita seringkali kurang konsentrasi dan cemas dalam banyak hal. Akibatnya banyak energi kita tersedot ke kecemasan dan beban pikiran tersebut.
Kepikunan yang berupa penyakit yang sesungguhnya dalam dunia medis adalah dementia.
Dementia ditandai kerusakan struktural otak yang nyata sehingga bermanifestasi pada sekumpulan gejala sehari-hari yang kompleks dalam hal pemikiran dan perilaku.
Dementia merupakan :
sekumpulan gangguan kognitif yang meliputi kemampuan :
- konsentrasi,
- intelektual ( berhitung),
- bersosialisasi (berbicara),
- memori,
- orientasi (seperti tahu sekarang hari apa, dimana, siapa dirinya),
- gangguan gnosia (pengenalan objek maupun wajah orang) serta
- gangguan apraxia (ketidakmampuan melakukan satu paket gerakan rutin seperti memakai kemeja).
Gejala dementia bukanlah semata pikun atau gangguan memori, tetapi lebih meliputi hal yang kompleks dalam berbagai segi kehidupan.
Penderita dementia sering :
- mengamuk tidak jelas,
- merasa banyak orang sedang menguntit atau menjelekkannya,
- pemurung,
- atau yang lebih menyedihkan lagi, tidak mengenal siapapun bahkan suazi / istri dan anaknya sekalipun.
Tentunya semua gejala ini muncul secara bertahap, dan mungkin saja diawali dengan mudah lupa atau kepikunan serta disorientasi ringan.
Yang unik gejala awal lupa atau kepikunan (amnesia) pada dementia maupun amnesia jenis organik lainnya adalah menimpa ingatan jangka pendek-sedang. Jadi pasien dementia tahap awal mungkin masih ingat akan hal-hal yang terjadi saat jaman perang dulu, maupun saat kecilnya, sehingga mereka seringkali jika masih dapat berfungsi bicara bercerita melulu tentang ja-dul (jaman dulu). Itu karena memang waktu-waktu tersebutlah yang masih menempel dalam pikiran mereka. Ini disebabkan karena ingatan jangka panjang itu adalah hasil filter yang kuat dari sistem memori kita sehingga akan tertanam dengan kuat pula pada gudang data utama yaitu di bagian hippocampus, sehingga memang menjadi hal yang paling sulit dihapus.
Dementia dapat disebabkan banyak hal, tidak kurang meliputi lebih dari dari 70 penyebab. Salah satu jenis yang sering dijumpai adalah dementia Alzheimer yang hingga saat ini belum ada satupun obat yang benar-benar dapat menyembuhkannya.
Beberapa penyebab lainnya hádala :
- pasca-stroke,
- pasca trauma pada kepala yang berat,
- Parkinson lanjut,
- pasien HIV-AIDS,
- penyakit sapi gila,
- dan juga mereka yang terlahir dengan sindrom genetik seperti sindrom Down akan lebih mudah terkena dementia.
- Alkoholisme berat juga bukan jarang terjadi terutama di negara Barat.
Peminum alkohol berat umumnya mengalami defisiensi thiamine (vit B1) yang penting dalam fungsi saraf di dalam otak, jika hal ini berlanjut lama maka mereka akan mengalami sindrom Korsakof yang bergejala antara lain amnesia (lupa ingatan) permanen.
Dementia umumnya terjadi pada mereka yan berusia >65 tahun yang disebut dementia senilis. Dementia yang terjadi pada usia lebih muda, walaupun memiliki gejala yang sama dengan dementia senilis, memiliki dampak yang lebih besar pada diri si pasien. Saat usia paruh baya, ia sedang berada dalam puncak karier, sedang hangat-hangatnya kehidupan berkeluarga, sedang menjadi tulang punggung keluarga maupun sedang dalam aktivitas fisik yang banyak. Ketika dementia masuk dalam hidup mereka, bisa dibayangkan betapa besar kehancuran yang mengancam jika mereka tanpa medapatkan dukungan yang memadai dari keluarga. Oleh karena itu dementia pada orang muda lebih sulit untuk diterima sehingga lebih sulit pula untuk dimanajemen terapi.
Dementia pada usia muda membutuhkan perhatian tersendiri karena meliputi lingkup permasalahan dan pendekatan yang berbeda dari dementia senilis.
Depresi dan Kepikunan
Depresi sangat potensial mengganggu konsentrasi maupun minat seseorang sehingga potensial juga menimbulkan gejala mudah lupa atau ’pikun’. Dan hal satu ini jauh lebih banyak dijumpai ketimbang dementia.
Gejala utama dari depresi berupa 3M yaitu
- MINAT menurun (jadi malas melakukan apa yang tadinya dihobikan),
- MOOD yang menurun (bawaannya negative thinking dan pemurung terus) serta
- MOTORIK yang menurun (jadi mudah lelah, capai). Gejala tambahan lain dari depresi bisa berupa gangguan makan (bisa jadi tambah sering makan atau kurang makan), gangguan tidur (bisa insomnia atau malah tidur mulu), sering sakit kepala, gangguan fisik lain,dll.
Jika Anda memiliki gejala-gejala semacam diatas dan Anda menjadi sering lupa maka kepikunan itu adalah buah dari depresi yang ada.
Depresi memang salah satu gangguan yang harus dipikirkan sebagai bandingan dementia karena penderita depresi yang berat sekalipun dapat memiliki gejala mirip dementia seperti :
- pikun,
- cuek akan suasana sekitar,
- mudah marah-marah,
- berpakaian dengan sekenanya saja dll.
Cara menghilangkan mudah lupa semacam ini? Yaa depresinya harus ditangani dengan baik antara lain jangan malu untuk ke psikiater
naaaah, sudah tau arti Demetia itu sendiri kan???
sooo.....
Last Word : Ada yang tau Psikiater yang bagus & menerima asuransi kesehatan gak yah?????? huhuhuhuhu
No comments:
Post a Comment